Popular Post

Archive for 2016

The Punakawan Awakens On Wayang Force

By : Imedia9.net
Rancangan The Astrajingga pertama kali dibuat tahun 2013 bersama dengan kang Dennis Saputra. Waktu itu niatnya cuma satu, ikut ngeramein kancah dunia fiksi fantasi Indonesia yang sedang menggeliat pasca demam Harry Potter. Kebanyakan para developer menggunakan konten Wayang yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terkesan modern dan memiliki unsur kekinian. Desain kang Dennis dalam merombak karakter-karakter dalam The Astrajingga ini pun tidak luput dari kesan modern namun masih memberikan nuansa klasik bin tradisional.
Astrajingga alias Cepot tetap dibikin tonggos, namun dengan baju yang lebih modern ala-ala Neo dalam Trilogi The Matrix. Naskah ini baru rampung di akhir-akhir 2013 dan langsung dikirimkan pada salah satu penerbit mayor di Bandung. Alhamdulillah, ditolak, hehehe. Salah satu alasannya adalah karena penerbit tersebut tidak memiliki lini untuk menerbitkan naskah ini dan langsung menyarankan agar kisah ini diterbitkan secara digital.Pengembangan The Astrajingga sempat terhenti karena sang penulis a.k.a gue sedang sibuk ngutak-ngatik buku Unity Tutorial Game Engine yang alhamdulillah mendapat sambutan yang hangat dari para pembaca seantero tanah air.
Sambil menyiapkan buku revisi Unity, saya iseng-iseng kirim ulang naskah The Astrajingga ke salah satu penerbit mayor di Jakarta. Alhamdulillah, lagi-lagi naskahnya ditolak. Kali ini alasannya karena tidak yakin dengan sambutan pembaca dan disarankan dibuat dalam versi komik agar lebih menarik. Naskah The Astrajingga telah ditolak dua kali dengan menyisakan 2 kata kunci: TERBIT ONLINE dan KOMIK. Kayaknya, cerita yang saya bikin ini memang cocoknya dibuat dalam bentuk komik online kali ya?
Untuk memastikan apakah naskah The Astrajingga memang cocok diterbitkan secara online, sebuah percobaan pun dilakukan. Lima bab awal naskah ini dikirim sebagai duta pada ajang Gramedia Writing Project. Hasilnya? Ruarr biasa. Naskah ini langsung masuk ke dalam salah satu cerita paling populer dalam bulan tersebut. Bahkan mungkin, satu-satunya cerita fiksi fantasi di antara cerita-cerita romantis yang lebih populer di kalangan para pembaca buku-buku Gramedia. Ih, meni nyasar banget yah?

Hasil uji coba naskah yang cukup baik membuat saya memutuskan untuk mengirim juga naskah ini ke Wayang Force. Sebuah penerbit online yang sudah cukup lama bermain di bisnis ini. Selain mendapat rekomendasi dari berbagai pihak, alasan utama saya memilih Wayang karena namanya. Ya! Nama penerbitnya wayang dan cerita The Astrajingga juga tentang wayang.Ih, meni takdir bangeut yah? So, naskah ini diterbitkan sekitar pertengahan bulan Februari 2016 dan langsung masuk kategori buku Paling Populer. Ih, meni keren bangeut yah? *bagi anda yang belum pernah nonton tukang ojek pengkolan cuekin saja bagian kalimat yang ada "Ih" nya*

Yah, naskah The Astrajingga ini memang keren. Sekeren orang yang nulisnya *mode pede geje: on*. Anyway, mengakhiri tulisan ini saya ingin memberikan sebuah trailer super keren yang saya bikin dengan berdarah-darah pake movie maker. Mohon maaf kalau hasilnya "terlalu keren". Soalnya saya kan bukan tukang ngedit video, saya mah penulis, hehehe.

Dan buat anda semua yang telah membaca postingan ini, jangan lupa untuk membeli The Astrajingga di Wayang Force ya! Its time for The Punakawan To Awakens! Eng... Ing... Eng!
http://www.wayang.co.id/index.php/toko/detail/56682

- Copyright © The Astrajingga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -